Kamis, 23 April 2015

Filosofi Penggemar Motor Tua

Pernah mendengar istilah montor kebo atau montor udhug?. yak..., ini adalah salah satu dari beberapa sebutan bagi penggemar motor antik atau motor kuno. orang awam berpikir, "kenapa motor jelek, lusuh, bobrok, karatan, sering macet, spare part dan onderdil susah nyari kok masih saja diburu oleh penggemarnya?". padahal sekarang toh juga ada motor-motor bagus yang baru-baru dan enak dikendarai. hmmmmm...
Hobi memiliki keunikan sendiri, dimana hobi tersebut merupakan sebuah titik noktah kecil yang masing-masing bisa diidentifikasikan sebagai keunikan dari individu masing-masing. iya, menggemari motor antik juga merupakan sebuah hobi yang mungkin orang awam melihatnya sebagai suatu yang aneh, barang-barang kuno jadul dan mungkin sudah jauh dari kemodernisasi kok masih saja digemari?. waras ga tuh?. hehehehehe. 
Beberapa orang menyebutkan bahwa barang antik memiliki keunikan dan daya tarik sendiri dimana sebagai sebuah karya seni yang bisa membuat diri seseorang itu ayem dan tenang, seperti orang yang hobi memelihara burung kicauan, jikalau burung tersebut berkicau tiap pagi dan sore, hal tersebut membuat si empunya merasa tenang dan nyaman. begitu juga mempunyai barang antik maupun jadul. bila dinikmati secara terperinci seperti ada sebuah energi yang terpancarkan dari barang tersebut. motor antik pun juga begitu, ketika pertama kali melihat mungkin hanya sebuah motor jadul kuno jelek yang mungkin orang gilapun bisa tambah gila karenanya.  tetapi bila dinikmati dengan terperinci, tentang apa yang bisa dibandingkan dengan barang baru tentu saja memiliki perbedaan-perbedaan dimana orang yang bisa menikmati karya seni lama melihat hal tersebut sebagai suatu keindahan produksi masa lampau yang sangat berbeda dengan gaya produksi baru. gaya produksi lama sangat lah mengacu pada kualitas barang agar bisa tahan lama berpuluh-puluh tahun hingga ratusan tahun, berbeda dengan gaya produksi baru yang mengacu pada teknologi saja dan tidak pada kualitas barang yang tahan untuk beberapa periode tahun sudah rusak. 
Motor-motor antik ini yang diproduksi mayoritas dibawah tahun 70-an terlihat masih gagah dengan bahan dasar besi dan aluminium kualitas baik. bisa tahan hingga puluhan tahun. walaupun beberapa sempat ada yang "terkubur di sungai maupun di dalam tanah" seperti legenda sepeda motor "MBAH BRANTAS" yang saat ini sudah ditebus oleh salah satu teman di Godong, Purwodadi. motor yang sempat terkubur di sungai Brantas Jawa Timur tersebut sekarang telah bangkit kembali dan mampu menggelegarkan jalanan Purwodadi, beberapa orang pun bilang, motor udah karatan dan oli bocor nerocos2 semua kok masih dipelihara. hehehehe. tapi itulah seninya. dimana barang kuno memiliki pesona yang berbeda dan membuat hati terasa tenteram.
Penggemarnya pun berbeda-beda, personalia yang dimiliki tidak hanya orang yang sebut mereka orang-orang kolot ataupun seniman, tetapi orang-orang intelek di bidang pemerintahan, politik, perekonomian, BUMN, pertanian/perkebunan dan perbankan pun juga sangat menyukai motor-motor ini. Maka dengan berbagai penggemar yang berlatar belakang berbeda-beda tersebut, kami mempunyai istilah baru karena keunikan yang dimiliki oleh penggemar motor antik. "yang punya gila, yang beli edan, yang jual gendeng", hehehehee.
sumber gambar : http://www.gilamotor.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar